Afrika Selatan dapat dibilang merupakan negara pemimpin di benua Afrika dalam hal industri. Negara ini berfokus pada industri pertambangan dan industri jasa sebagai sumber pemasukan utamanya. Data dari IMF pada tahun 2006 menunjukkan bahwa Afrika Selatan menghasilkan 25% dari GDP benua Afrika dengan sumber 40% dari industri manufaktur, 45% dari industri tambang dan 5% dari penyediaan listrik.
Industri di Afrika Selatan pada umumnya berpusat di area pertambangannya, walau pertambangan bukanlah penghasil pendapatan penduduk yang terbesar. Seluruh industri pertambangan Afrika Selatan telah berumur lebih dari 100 tahun. Walau begitu, Afrika Selatan tetap merupakan penghasil berlian terbesar keempat di dunia dan penghasil emas terbesar kedua di dunia. Selain emas dan berlian, Afrika Selatan juga mengekspor barang-barang tambang lain seperti krom, batu bara, platinum dan vanadium dalam jumlah yang sangat besar. Salah satu kelebihan industri pertambangannya adalah tanahnya yang kaya akan kandungan mineral. Walau setiap tahunnya Afsel mengekspor begitu banyak barang tambang, keseluruhan kandungan mineral di negara ini masih dapat dibilang belum dipergunakan seluruhnya. Kelebihan lainnya adalah murahnya upah tenaga kerja dan hal ini memungkinkan Afsel untuk menjaga kualitas produk industrinya. Selain itu, biaya tenaga kerja yang rendah ini mampu mengundang perusahaan produsen mobil dari luar untuk membangun pabrik produksi di Afsel. Salah satu kelebihannya yang unik adalah besarnya pendapatan dari industri pariwisata yang disebabkan oleh begitu banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan-perusahaan tambang di Afsel. Berkat para pekerja asing ini, pamor Afsel di mata dunia dapat menjadi lebih baik dan hal ini memberi jalan bagi industri pariwisata untuk mempromosikan negara Afsel. Industri pariwisata ini juga didukung oleh perkembangan industri penerbangan yang semakin maju karena peningkatan persaingan antar maskapai.
Adapun kekurangan dari perindustrian negara ini antara lain besarnya biaya yang dibutuhkan industri pertambangan dalam menjaga kualitas tambangnya agar dapat menghasilkan kondisi kerja yang optimal. Ada berbagai macam alat dan perlengkapan yang dibutuhkan setiap tambangnya agar dapat beroperasi maksimal dan hal ini memberatkan perusahaan-perusahaan tambang karena menambahkan pengeluarannya. Kekurangan lainnya dapat dilihat dari sektor pariwisata yang, walau masih berkembang, dapat dibilang sangat kurang dalam memanfaatkan kekayaan alam di negaranya sehingga perkembangannya pun termasuk lambat.
Hal-hal yang unik dari industri Afrika Selatan antara lain adanya Southern African Customs Union (SACU) yang merupakan perkumpulan negara-negara di daerah selatan Afrika seperti Afrika Selatan, Botswana, Swaziland, Lesotho dan Namibia. SACU memungkinkan negara-negara ini untuk berbagi pendapatan dari pajak yang dikenakan terhadap perdagangan yang melewati pelabuhan Afrika Selatan. Uniknya, Afrika Selatan lebih banyak mengambil alih negara-negara lainnya dalam perkumpulan ini. Selain itu, walau Afrika Selatan berstatus negara maju, mayoritas penduduknya berpendapatan sederhana dengan seperempat populasi tidak bekerja dan hidup di bawah US$ 1.25. Keunikan lainnya adalah walau industri pertambangan merupakan salah satu industri terbesar di negara ini, industri ini hanya mempekerjakan 2,3% dari total populasi. Keunikan yang terakhir adalah biaya tenaga kerja yang sangat murah menjadikan industri jasa sebagai penyumbang GDP terbesar di Afsel, seperti jasa telekomunikasi dan jasa pariwisata.
No comments:
Post a Comment