Wednesday, July 27, 2011

RESUME 26 Juli 2011

Pada hari Selasa, 26 Juli 2011, kami kembali menjalani rangkaian acara PPAB. Di hari kedua PPAB ini, kami mula-mula dikumpulkan di lapangan radar. Di sana, kembali kami dicek spec yang telah dibawa dan memeragakan tarian dan lagu angkatan yang telah kami siapkan sebelumnya. Setelah itu, kami dibagi kembali menjadi 20 kelompok kecil dan memulai sesi mentoring dengan kakak mentornya. Hasil sesi mentoring antara lain adalah pentingnya team bulinding, empathy dan ilmu komunikasi. Kakak mentor kami menekankan pentingnya ketiga skill tersebut dalam mengusahakan kekompakan angkatan kami dan menjadikan angkatan kami solid. Kak Maya, yang menggantikan Kak Resya karena dia sakit, juga menjelaskan perbedaan empati dan simpati. Orang yang bersimpati berarti orang yang merasa kasihan akan temannya saat kesulitan sedangkan orang yang berempati tidak hanya merasa kasihan melainkan juga mencari cara untuk membantu teman yang kesulitan ini. Selain itu, kami juga diberi instruksi untuk membuat yel kelompok yang akan dilombakan terhadap kelompok lainnya.

Kami kemudian dimobilisasi ke Ruang Seminar Teknik Industri. Di sana, kami mendapatkan seminar dari Kak Adjie Wicaksana. Kak Adjie adalah kakak kelas kami dari Teknik Industri dan juga merupakan seorang mahasiswa yang sangat aktif berkegiatan. Selain aktif di himpunan, Ka Adjie ini juga aktif di GAMAIS ITB. Seminar yang dibawakan oleh Kak Adjie berputar sekitar topik tujuan hidup dan keadaan Industri sekarang. Dia menyatakan bahwa dalam menentukan tujuan hidup kami haru selalu mengingat semangat dan idealisme pemuda. Tujuan hidup juga sebaiknya mengikuti aturan SMARTC (Specific Measurable Achievable Real Time-based Challenging) dan juga tidak berakhir hingga akhir hidup kita. Tujuan hidup haruslah selalu ada hingga kita mati nantinya agar dalam menjalani hidup kita bisa mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang mau kita lakukan. Visi adalah gambaran masa depang yang ingin kita raih, semakin nyata visi kita semakin baik. Cita-cita adalah jembatan yang menghubungkan tujuan hidup dan visi. Ia juga sangat menganjurkan agar setiap orang menuliskan tujuan hidup serta visi hidup kita hingga bertahun-tahun ke depan agar kita tidak kehilangan arah. Selain itu, dia juga berpesan agar kami dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di kampus ini dengan sebaik mungkin dalam proses mempersiapkan diri untuk kehidupan masa depan.

1 comment: